Tujuan Blog...!!!

Tujuan blog ini di buat semata-mata hanya bertujuan untuk mengumpulkan bahan referensi pembelajaran pribadi, dan setiap artikel yang di muat ke dalam blog ini di ambil dari Alamat-alamat situs dan blog lain tanpa menghilangkan nama, tanggal dan mengubah isi yang di buat penulis aslinya, di harapkan blog ini bisa menunjang pembelajaran pribadi, dan tanpa mengurangi rasa hormat penulis aslinya saya ucapkan banyak terima kasih....

BURUAN JANGAN KETINGGALAN UNTUK MERAIH JUTAAN RUPIAH...!!!!

Tahukah anda ????

Bagian ini adalah info singkat yang akan selalu di Update tiap minggunya, untuk info lengkap tentang pembahasan di bawah ini juha di bahas dalam blog ini. Semoga bermanfaat

Tahukah anda bahwa kota tertua di dunia adalah Gaziantep, Turki (3650 SM ?)Kota yang dulunya dikenal dengan nama Antep yang sekarang menjadi ibukota provisi yang sama dengan namanyamerupakan kota tertua di dunia , Giazantep ini adalah kota tertua yang masih tegak berdiri. Kota ini memiliki sejarah sejauh zaman orang Het (Hittite). Kota ini terus menerus di tinggali semenjak zaman Paleolithic, dan tumbuh besar bersama dengan kekaisaran Ottoman.

Jumat, 16 Oktober 2009

MATERI KULIKULER FISIKA SLTP


PEFI 4237
MATERI KULIKULER FISIKA SLTP

3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm
ISBN : 979
DDC :
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007
Tinjauan Mata Kuliah


Mata Kuliah Materi Kurikuler Fisika SLTP ini memberikan pengetahuan mengenai pengukuran, gerak dan gaya, zat dan energi, getaran gelombang dan bunyi, cahaya dan alat optik, kelistrikan, kemagnetan dan dasar-dasar elektronika, bumi, serta sistem tata surya dengan bobot mata kuliah 3 sks.
Buku Materi Pokok ini dirancang khusus bagi mahasiswa yang telah menjadi guru, untuk belajar secara mandiri. Oleh karena itu, materi yang disusun di dalamnya memudahkan mahasiswa memiliki bekal yang cukup dalam menjelaskan dasar-dasar fisika SLTP kepada siswa.
Semua materi yang disajikan dalam buku ini dikemas sedemikian rupa, dengan adanya contoh dari submateri yang disajikan, latihan, rangkuman di setiap akhir kegiatan belajar untuk memberikan review kepada mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari dan pemberian tes formatif beserta jawabannya di setiap akhir modul untuk melatih penguasaan mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari serta adanya daftar pustaka dan glosarium yang memandu mahasiswa bila ingin mempelajari lebih mendalam terhadap materi yang dibahas sehingga diharapkan mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, Anda diharapkan mampu:

1. menjelaskan besaran pokok dan besaran turunan;
2. menerapkan konsep pengukuran dasar;
3. menerapkan konsep gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan;
4. menerapkan konsep gaya, hukum Newton dan tekanan;
5. menerapkan konsep zat, perubahan fisika, dan kalor;
6. menerapkan konsep energi, usaha dan daya;
7. menerapkan konsep getaran;
8. menerapkan konsep gelombang dan bunyi;
9. menerapkan konsep sifat-sifat cahaya dan indeks bias;
10. menerapkan konsep alat optik;
11. menjelaskan dasar-dasar kelistrikan;
12. menjelaskan peralatan listrik;
13. menerapkan konsep magnet;
14. menerapkan konsep dasar-dasar elektronika dan radio;
15. menjelaskan bumi;
16. menjelaskan atmosfer dan hidrosfer;
17. menjelaskan tata surya;
18. menjelaskan gerak edar bumi, bulan, dan satelit ruang angkasa.

Untuk mencapai kompetensi tersebut, materi mata kuliah ini disusun dalam sembilan modul sebagai berikut.
Modul 1 Pengukuran.
Modul 2 Gerak dan Gaya
Modul 3 Zat dan Energi.
Modul 4 Getaran, Gelombang dan Bunyi.
Modul 5 Cahaya dan Alat Optik.
Modul 6 Kelistrikan.
Modul 7 Kemagnetan dan Dasar-dasar Elektronika.
Modul 8 Bumi.
Modul 9 Sistem Tata Surya.

Agar Anda berhasil dalam mempelajari ini, maka berusahalah secara sungguh-sungguh dalam mempelajari modul per modul. Ikutilah petunjuk belajar yang ada dalam setiap modul dan jangan lupa kerjakanlah selalu soal-soal yang diberikan pada setiap akhir modul. Evaluasilah diri Anda sendiri dengan cara menghitung persentase penguasaan Anda terhadap tes formatif setiap modul yang diberikan.
MODUL 1

Kegiatan Belajar 1:
Rangkuman
Secara umum besaran (besaran fisis) adalah sesuatu yang dapat dinyatakan keberadaannya dengan suatu angka atau nilai. Sedangkan pengukuran adalah proses mengukur suatu besaran, yaitu membandingkan nilai besaran yang sedang kita ukur dengan besaran lain sejenis yang dipakai sebagai acuan.
Dalam fisika kita memerlukan satuan baku untuk menyatakan nilai suatu besaran supaya dapat dimengerti oleh komunitas fisika. Fisikawan seharusnya menggunakan satuan internasional yang definisinya disetujui oleh sebuah komite saintis internasional. (http://physics.nist.gov/cuu/ Units/units.html).
Untuk menyatakan satuan baku (standar) ada berbagai cara, misalnya dua yang dikenal luas adalah:

1. Satuan MKS (meter, kilogram and second) atau juga sistem Metrik.
2. Satuan CGS (Centimeter, Gram and second). Sering disebut juga sistem Gaussian.


Satuan SI sering digunakan dalam fisika, sedangkan satuan CGS sering digunakan dalam kimia, meskipun ini tidak mutlak. Namun kedua sistem satuan ini banyak digunakan secara internasional.
" Satuan British (panjang dalam feet (ft), massa dalam slug dan waktu dalam detik (s)).
Kita lihat meskipun antara sistem MKS dan CGS sangat mirip, namun dalam kajian listrik-magnet (elektrodinamika) persamaan-persamaan yang digunakan dikedua sistem bentuknya cukup berbeda. Tentu saja antar ketiga sistem satuan ada konversi satu sama lain. 1 kg (MKS) = 1000 gram (CGS) = 1/14,59 slag (British). 1 meter (MKS) = 100 cm (CGS) = 3,281 feet (British).



Kegiatan Belajar 2: Pengukuran Dasar
Rangkuman
Mengukur panjang suatu objek dapat menggunakan berbagai jenis alat ukur. Jenis-jenis yang digunakan bergantung objek apa yang ingin kita ukur. Untuk mengukur panjang (dimensi) sebuah benda kita dapat menggunakan meteran atau penggaris atau jangka sorong. Untuk mengukur jarak suatu tempat terhadap tempat yang lain maka dapat digunakan berbagai cara yang lain yang sesuai. Massa adalah salah satu sifat fisis dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk mengukur massa biasanya adalah timbangan atau neraca. Tidak seperti berat, massa di setiap tempat selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda. Hubungan antara massa dan berat adalah, berat (W) merupakan hasil kali antara massa (m) dan percepatan gravitasi bumi (g) adalah W = mg dengan W adalah berat atau gaya (gravitasi bumi) karena mempunyai dimensi gaya.
Menurut fisika, massa seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain karena secara umum gravitasi di berbeda tempat dapat berbeda. Sebagai contoh berat orang tersebut di kutub akan lebih besar dari pada beratnya di khatulistiwa. Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi (karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh). Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk





Daftar Pustaka

* Http://physics.nist.gov/cuu/units
* Physics for Biologists and Environmental Scientists, Dr. Norval Strachan dalam www.abdn.ac.uk/physics/px1013
* www.hyperphysics.phys.astr-gsu.edu
* http://www.unc.edu/~rowlett/units/prefixes.html
* http://www.unc.edu/~rowlett/units/cgsmks.html
* http://id.wikipedia.org/wiki/
* Commonly Used Instruments section of the First Year Laboratory Manual,
* David M. (2002). Harrison, Dept. of Physics. Univ. Of Toronto.
* http://feh.osu.edu/Tutorials/micrometer/reading.html
* www.edinformatics.com/math_science/mass_weight.htm
* http://www.chemie.fu-berlin.de/chemistry/general/tscales_en.html


MODUL 2
Gerak dan Gaya

Kegiatan Belajar 1: Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan
Rangkuman
Fisika secara umum didefinisikan sebagai studi mengenai waktu, ruang, energi dam materi. Dalam pengertian khusus sering juga didefinisikan sebagai studi untuk memahami bagaimana fenomena alam dan sistem bekerja menurut waktu, ruang, energi dan materi. Fenomena-fenomena ini selanjutnya dapat dikategorikan lagi menjadi topik-topik yang lebih luas seperti gerak (motion), panas (heat), bunyi (sound), kelistrikan (electricity), kemagnetan (magnetism), cahaya (light), optiks (optics) dan fisika modern (modern physics). Sistem yang dipelajari juga terentang dari skala sangat mikroskopik (subpartikel, partikel, atom, molekul) sampai ke skala makroskopik (planet, tata surya, galaksi).
Mekanika (mekanika klasik), sebagai salah satu cabang fisika yang paling tua, adalah studi tentang gerak benda-benda. Mekanika ini menjadi dasar hampir semua cabang fisika yang lain yang dikembangkan kemudian. Pengembangan mekanika klasik ini dimulai dari kerja ilmiah Copernicus, berlanjut ke Galileo, Kepler, dan Descartes dan mencapai titik kulminasi yang monumental saat Isaac Newton mengajukan tiga hukum Newton yang mengenai gerak benda. Selanjutnya dilengkapi juga oleh Lagrange dan Hamilton.
Studi fisika umumnya dimulai dari problem mekanika di atas yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: berapa kecepatan sebuah objek bergerak, seberapa jauh benda bergerak setelah berjalan sekian waktu, apakah objek mengalami percepatan, bagaimana benda bergerak, apa yang menyebabkan benda bergerak, dan sebagainya yang dapat digunakan untuk mencirikan gerak objek.
Jika kita membahas mengenai gerak benda, maka khusus mengenai gerak itu sendiri, dapat kita kelompokkan dalam berbagai kategori. Jika kita tinjau menurut bentuk gerakannya maka sebuah gerak secara umum dapat mengikuti salah satu atau kombinasi dari tipe-tipe gerak berikut: (a) Gerak Translasi murni: gerak benda yang bergeser dari satu titik ke titik yang lain secara lurus. (b) Gerak rotasi murni: gerak benda yang mengubah orientasinya terhadap benda-benda lain tanpa mengubah posisinya.(c) Gerak osilasi murni: gerak berulang bolak-balik secara periodik, contoh gerak pendulum dari jam bandul, gerak pegas bermassa. (d) Gerak melingkar (circular): gerak objek dengan lintasan orbit melingkar terhadap benda tertentu, misal gerak bumi mengelilingi matahari. Objek dengan tipe gerak kombinasi contohnya adalah gerak bola menggelinding, yang selain bertranslasi juga berotasi. Gelombang adalah kombinasi dari gerak translasi dan osilasi.
Selain itu, jika kita tinjau berdasarkan laju geraknya maka dapat dibedakan dengan:

1. Gerak nonrelativistik: gerak objek untuk kelajuan (kecepatan) rendah, seperti laju sepeda motor, laju pesawat terbang, laju mobil balap F1 dan sebagainya. Kelajuan (kecepatan) rendah di sini maksudnya jauh dari laju (kecepatan) cahaya, yaitu v << c (= 3 x 108 m s-1). Untuk gerak ini berlaku hukum-hukum Newton, seperti yang akan kita pelajari sebentar lagi.
2. Gerak relativistik: gerak objek yang mendekati kelajuan/kecepatan cahaya, yaitu v << c. Sebagai contoh gerak partikel-partikel dalam atom dapat memiliki kelajuan ini. Untuk gerak relativistik ini maka mekanika klasik yang bertumpu pada hukum-hukum Newton, tidak dapat diterapkan secara akurat. Perlu konsep baru yang disebut teori relativitas khusus yang digagas oleh Albert Einstein.


Dapat juga telaah gerak benda dibedakan menurut tempat geraknya yaitu:

1. Gerak dalam satu dimensi (dalam garis) atau gerak lurus.
2. Gerak dalam dua dimensi (dalam bidang).
3. Gerak dalam tiga dimensi (dalam ruang). Ini masih dapat dinyatakan sebagai gerak dalam koordinat kartesian, gerak dalam koordinat bola, gerak dalam koordinat silinder.


Dapat juga ditelaah gerak benda menurut dimensi dari benda, yaitu:

1. Gerak objek makroskopik: untuk gerak benda ukuran besar yang dapat di kesan oleh indra secara langsung, seperti gerak bola, gerak mobil, gerak planet dan lain-lain. Untuk objek-objek ini dapat ditelaah dengan mekanika Newtonian (mekanika dengan menggunakan penerapan hukum-hukum Newton; termasuk mekanika klasik).
2. Gerak objek mikroskopik: untuk gerak benda ukuran mikroskopik seperti elektron, atom, molekul dsb., yang mana tidak dapat dilihat langsung oleh indra manusia. Untuk objek ini memerlukan konsep modern, yaitu penggunaan mekanika kuantum menggantikan mekanika Newton. Fisika modern (termasuk ini: fisika atom, fisika nuklir, fisika zat mampat, fisika laser dan lain-lain) bertumpu pada rumusan mekanika kuantum ini.


Mekanika adalah juga cabang fisika yang membahas dan mempelajari gerak benda. Dalam kajian mekanika (klasik) ini umumnya dapat dibagi lagi menjadi tiga:

1. Kinematika: mekanika (klasik) yang membahas gerak (berapa kecepatannya, arahnya, percepatannya, posisinya setiap saat) tanpa meninjau atau mempertimbangkan sesuatu (gaya nantinya) yang menyebabkan gerak itu sendiri.
2. Dinamika: seperti kinematika namun meninjau juga apa yang menyebabkan benda bergerak.
3. Statis: Mekanika untuk benda-benda/sistem diam.



Kegiatan Belajar 2: Gaya, Hukum Newton dan Tekanan
Rangkuman
Dalam pengertian fisika, dorongan yang berasal dari luar objek tersebut dinamakan gaya luar (gaya yang berasal dari luar objek). Gaya luar ini dapat menyebabkan objek mengalami perubahan gerak. Perubahan gerak di sini misalkan dari diam menjadi bergerak, atau jika sudah bergerak maka akibat gaya luar menjadi bergerak lebih cepat lagi. Demikian juga objek dapat mengalami perubahan bentuk dan atau perubahan ukuran akibat gaya tersebut. Penerapan hukum Newton, yang perlu dirumuskan dalam menyelesaikan problem mekanika adalah menemukan gaya luar apa saja yang bekerja pada benda. Gaya luar ini banyak macamnya, di antaranya gaya dorong tadi. Sekali kita dapat merumuskan gaya-gaya luar pada benda maka secara teknis kita akan mampu memecahkan problem gerak benda tersebut.
Kita meyakini benda-benda yang berada di sekitar kita saling berinteraksi satu sama lain. Semua gerak ini dipahami dan dimengerti sebagai hasil interaksi antar objek yang berbeda-beda. Gaya adalah konsep matematik untuk menggambarkan interaksi antar dua atau lebih objek-objek tersebut. Untuk penyederhanaan, semua gaya-gaya hasil interaksi antar objek dapat digolongkan dalam dua kategori:

1. Gaya Kontak (contact force), dan
2. Gaya pada suatu jarak (action-at-a-distance)


Gaya kontak adalah tipe gaya-gaya antar dua objek yang berinteraksi benar-benar kontak (bersentuhan, menyatu) satu sama lain. Contoh gaya kontak ini adalah gaya gesekan, gaya tarik, tegangan, gaya hambat udara, dan gaya-gaya yang diterapkan. Biasanya gaya-gaya ini tidak alamiah muncul dengan sendirinya. Sebagai contoh gaya hambat udara akan bermakna jika objek bergerak dalam medium udara. Jika objek diam di udara maka secara otomatis tidak ada gaya hambat.
Gaya pada suatu jarak, adalah tipe gaya-gaya di mana dua objek yang berinteraksi tidak secara fisis bersentuhan satu sama lain namun kedua objek dapat saling tarik menarik atau tolak menolak. Contoh gaya-gaya ini adalah gaya gravitasi antara bumi dan matahari yang saling tarik menarik pada jarak yang sangat jauh, gaya Coulomb antara partikel bermuatan listrik misal proton dengan elektron yang tarik menarik pada jarak yang jauh sebanding dimensi partikel. Gaya magnet antara dua benda magnet yang dipisah pada jarak tertentu.



Daftar Pustaka

* Arya, A.P.( 1979). Introductory College Physics, Macmilan Publishing Co., Inc.
* Halpern, A. (1988). Physics: Schaum's Solved Problems Series, McGraw-Hill Book Company.
* http://farside.ph.utexas.edu/teaching/301/lectures/node3.html
* http://www.vias.org/physics/wrapnt_newtonian_physics8.html
* http://e.wikipedia.org/wiki
* http://www.physicsclassroom.com/Class/1DKin/U1L6a.html
* www.ph.hunter.cuny.edu/courses/Physics101
* http://www.owlnet.rice.edu/~elec201/Book/basic_mech.html#SECTION00930000000000000000
* http://www.batesville.k12.in.us/physics/PHYNET/Mechanics/Energy/Labs/pulley_lab_data_table.htm
* http://www.batesville.k12.in.us/physics/PHYNET/Mechanics/Energy/Labs/pulley_lab_data_table.htm


MODUL 3
Zat dan Energi

Kegiatan Belajar 1:
RangkumanZat, Perubahan Fisika, dan Kalor
Materi adalah segala sesuatu di sekitar kita, yang mempunyai massa dan menempati ruang (mempunyai volume). Secara mikroskopis zat terbuat (tersusun) dari atom (molekul). Sampai Tahun 1995 telah diidentifikasi lima keadaan materi: zat padat, zat cair, gas, plasma Bose-Einstein condensate. Gaya intermolekular menentukan apakah zat berupa gas, cairan atau padatan. Unsur-unsur dan senyawa dapat berpindah dari wujud fisis yang satu ke yang lain. Gas terbedakan dengan cairan dari kemampuannya untuk mudah berpindah. Zat gas distribusinya mengikuti perubahan bentuk wadah dan volume. Zat padat tidak mengalami perubahan bentuk atau ukurannya (jika tidak dipengaruhi untuk berubah). Dalam hal ini zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, sedang volumenya tetap. Bentuknya selalu berubah mengikuti tempat di mana ia tinggal. Plasma misalnya dapat diperoleh dari gas terionisasi yang sangat panas. Contoh plasma adalah api. Plasma seperti gas namun partikel-partikelnya berbeda karena mereka adalah ion-ion atau elektron-elektron terionisasi. Materi Bose-Einstein Condensate diperoleh pada temperatur sekitar absolut nol (-273.15°C). Sifat materi dapat dibedakan apakah sifat fisika atau kimia. Sifat fisika berarti sifatnya tidak mengubah sifat kimia materi yang bersangkutan. Sifat kimia berarti mengubah sifat kimia materi. Contoh sifat fisika: warna, bau, titik beku, titik didih, titik leleh, viskositas, kerapatan, konduktivitas termal, konduktivitas listrik dan lain-lain. Contoh sifat kimia: panas pembakaran, reaktivitas terhadap air, PH, gaya electromotive dan lain-lain. Zat berubah menjadi zat lain melalui proses reaksi kimia. Pada dasarnya lebih banyak kita dapat mengetahui sifat-sifat materi maka lebih baik pengetahuan kita pada sifat alamiah zat/materi. Zat padat apabila dipanaskan selain suhunya dapat naik juga dapat memuai. Memuai di sini dapat di aproksimasi sebagai memanjang, meluas atau membesarnya ukuran bahan. Jika akibat pemuaian bahan menjadi lebih panjang secara linear maka bahan memperlihatkan muai
panjang. Dan begitu juga untuk muai luas dan muai volume. Sebaliknya jika setelah mengalami pemuaian bahan dibiarkan dingin, maka proses sebaliknya akan terjadi yaitu penyusutan. Ukuran mudah tidaknya sebuah bahan memuai diberikan oleh nilai koefisien muainya. Perpindahan panas sebagai perpindahan energi yang terjadi karena dua buah benda berbeda temperaturnya. Kalor dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain menggunakan tiga cara: Konduksi, Konveksi, dan Radiasi.



Kegiatan Belajar 2:
RangkumanEnergi, Usaha dan Daya
Ada berbagai bentuk energi di antaranya adalah energi panas, energi potensial gravitasi, energi listrik, energi kinetik, energi nuklir, energi kimia, energi radiasi dan sebagainya. Salah satu fakta yang sangat berguna adalah energi-energi itu dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Perubahan ini dapat terjadi sepanjang waktu. Kebanyakan mesin-mesin yang dibuat manusia tidak lain untuk mengubah energi ini. Per definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (work). Kemampuan ini tersimpan dalam berbagai macam bentuk energi tersebut di atas. Jadi jika tersedia cukup banyak energi artinya mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan kerja. Dalam fisika, ukuran transfer energi yang terjadi ketika sebuah objek digeser sejauh d meter oleh gaya luar benda F pada arah gerak didefinisikan sebagai usaha



Daftar Pustaka

* Gupta S.L, Gupta S. (2005). ITT Physics Vol I. India: Jai Prakash Publications.
* Arya, A.P. (1979). Introductory College Physics, Macmilan Publishing Co., Inc.
* _________, (2005). W. Schnick, Calculus-Based Physics I.
* Young & Freedman, University Physics, 10th Ed.
* Serway, Physics for Scientists & Engineers, 4th Ed.
* http://www.edinformatics.com/interactive_molecules/salt.htm
* http://www.dmturner.org/Teacher/Library/4thText/MatTOC.html
* http://www.iit.edu/~smile/cheminde.html
* www.stcms.si.edu/pom/pom_student.htm - 6k
* http://www.nyu.edu/pages/mathmol/textbook/statesofmatter.html
* http://www.chem.tamu.edu/class/majors/tutorialnotefiles/intext.htm
* http://www.factmonster.com/ce6/sci/A0859536.html
* http://www.stemnet.nf.ca/CITE/matter.htm
* http://www.iun.edu/~cpanhd/C101webnotes/matter-and-energy/properties. html
* http://www.tannerm.com/properties_of_matter.htm
* http ://www.chem1.com/acad/webtext/pre/matter.html
* http://www.sengpielaudio.com/ConvPower.htm
* http://library.thinkquest.org/17940/texts/fission_power/fission_power.html
* http://weathereye.kgan.com/expert/tornadoes/energy_source.html
* http://student.britannica.com/comptons/article-200191/energy
* http://schools.wikia.com/wiki/Physics_Power
* http://www.cartage.org.lb/en/themes/Sciences/Chemistry/Generalchemistry/ Energy/LawofConservation/LawofConservation.htm


MODUL 4
Getaran, Gelombang dan Bunyi

Kegiatan Belajar 1: Getaran
Rangkuman


Kegiatan Belajar 2: Gelombang dan Bunyi
Rangkuman








Daftar Pustaka

* Sears, F.W. (1949). Optics. Japan: Addison-Wesley Publishing Company.
* Gupta S.L, Gupta S. (2006). ITT Physics Vol II. India: Jai Prakash Publications.
* Arya, A.P. (1979). Introductory College Physics. Macmilan Publishing Co., Inc.
* Halpern, A. (1988). Physics: Schaum's Solved Problems Series. McGraw-Hill Book Company.
* Young & Freedman. (2004). Fisika Universitas. Erlangga.
* A. Arkundato, dkk. (2007). Gelombang. Universitas Terbuka.
* Serway, R.A. (2004). Physics for Scientists and Engineers, Thomson Books/Cole.
* Fowler, M., Lecture on Oscillation and Waves,_________
* http://www.maths.gla.ac.uk/~fhg/waves/
* http://buphy.bu.edu/~duffy/waves/3A10_10.html


MODUL 5
Cahaya dan Alat Optik

Kegiatan Belajar 1: Sifat-sifat Cahaya dan Indeks Bias
Rangkuman






Kegiatan Belajar 2: Alat Optik
Rangkuman
Kamera mempunyai bagian-bagian penting: lensa cembung (lensa objektif) yang membentuk bayangan riil dari objek luar pada film (lapisan) sensitif, medan penglihatan ditentukan oleh diafragma kotak yang ditempatkan langsung di depan film dan diafragma ini merupakan field stop (FS). Aperture stop (AS) kamera adalah diafragma dari bukaan yang dapat divariasi yang ditempatkan sebelum dan setelah lensa objektif, atau jika lensa adalah lensa gabungan maka ditempatkan di antara komponen-komponennya. Jumlah sinar yang masuk ke lensa sebanding dengan luminansi sumber dan sebanding dengan sudut ruang yang dipengaruhi aperture stop dari sumber. Iluminansi bayangan ditentukan oleh jumlah cahaya per satuan luas yang dikenainya. Untuk luminansi sumber yang ada maka iluminansi bayangan adalah berbanding terbalik dengan luasnya, yaitu berbanding terbalik dengan kuadrat perbesaran lateralnya. Bukaan menentukan jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Karena jarak fokus kamera adalah tetap maka menjauhkan dan mendekatkan objek ke kamera (besar o) akan mengubah jarak bayangan (i). Oleh karena itu, untuk mendapatkan bayangan yang tajam kita perlu mengatur jarak film ke lensa. Jumlah sinar yang mengenai film bergantung pada kecepatan pemotret (di atur oleh shutter), yaitu ,

dan ukuran bukaan pada lensa.


Mikroskop adalah alat untuk menghasilkan pada retina mata sebuah bayangan yang diperbesar dari sebuah objek yang sangat kecil. Peralatan mikroskop juga menggunakan lensa cembung untuk mendapatkan bayangan yang diperbesar, tegak dan maya dari sebuah objek kecil yang ditempatkan pada fokus. Mikroskop sekarang biasanya mengandung dua lensa konvergen, yaitu lensa objektif L1 (objective lens) yang mempunyai jarak fokus pendek (biasanya kurang dari 1 cm) dan lensa kedua kita sebut lensa mata (eyepiece) atau lensa okular (ocular) L2 (yang mempunyai jarak fokus lebih besar 2 sampai dengan 3 cm). Objek yang diperbesar diletakkan di luar jarak fokus F1 lensa objektif sejauh o1 dari lensa sehingga diperoleh bayangan yang riil, terbalik dan diperbesar di i1. Bayangan lensa objektif akan menjadi objek untuk lensa okular. Lensa okular diatur sedemikian hingga objek o2 selalu terletak sebelah dalam fokus lensa okular F2. Jadi, lensa okular L2 berfungsi sebagai kaca pembesar yang memberikan bayangan diperbesar, maya dan tetap terbalik sejauh i2 dari L2. Persamaan lensa digunakan untuk menemukan lokasi bayangan akhir. Jadi i2 ditemukan dan dihitung dari: ,Matahari adalah sumber utama bumi mendapatkan radiasi EM. Bagian utama radiasi matahari adalah dalam daerah cahaya tampak (visible), namun matahari memancarkan energi radiasi ini dalam rentang panjang gelombang yang sangat lebar sehingga juga mengandung komponen ultraviolet. Komponen ini merupakan komponen energi tinggi spektrum matahari dengan panjang gelombang yang lebih kecil dibanding bagian cahaya tampak dan ini tidak dapat di kesan oleh mata manusia. Kebanyakan radiasi UV gelombang pendek ini disaring oleh lapisan ozon bumi. Jadi kita dilindungi oleh ozon dari pengaruh UV ini. Radiasi matahari juga mengandung komponen inframerah (IR). Radiasi matahari (solar radiation) adalah energi radian yang dipancarkan oleh matahari dari proses/reaksi fusi nuklir (nuclear fusion) yang kemudian menciptakan energi elektromagnetik. Matahari dalam sistem tata surya kita adalah objek yang paling besar sekitar 98% dari seluruh total massa sistem tata surya. 109 bumi diperlukan untuk memenuhi piringan matahari, dan volumenya dapat menampung sekitar 1,3 juta bumi. Lapisan luar matahari yang dapat dilihat disebut photosphere dan mempunyai temperatur 6000oC. Energi matahari diciptakan di bagian dalam inti (core) matahari. Suhu di bagian ini sekitar 15.000.000oC dan mempunyai tekanan 340 miliar kali tekanan udara di permukaan laut di bumi. Tekanan yang sangat besar ini mampu memelihara/memaksa reaksi inti dalam core matahari, dan ini karena gravitasi menarik seluruh massa matahari ke arah pusat matahari. Reaksi yang menghasilkan panas (energi) di bagian dalam matahari ini adalah reaksi fusi nuklir yang menyebabkan 4 proton atau inti hidrogen bergabung membentuk partikel alpha atau inti helium. Setiap detik sekitar 700 juta ton hidrogen diubah menjadi helium ashes. Dari proses ini 5 juta ton energi murni dilepaskan sehingga makin lama matahari akan semakin ringan, sampai suatu saat habis dan menjadi dingin. Matahari terdiri dari beberapa lapisan dengan suhu yang berbeda-beda. Beberapa lapisan tersebut adalah: Core yang merupakan bagian yang paling dalam dari matahari adalah inti (core).
Dengan rapat massa 160 g/cm³ , 10 kali dari timbale (lead), maka inti ini diharapkan (diprediksi) berupa benda padat. Namun demikian temperaturnya yang 15 juta Kelvin (temperatur ruang di mana kita tinggal hanya sekitar 300 kelvin) menjaga inti matahari dalam keadaan gas. Di dalam core, di mana reaksi fusi terjadi, menghasilkan energi dalam bentuk sinar gamma dan neutrino. Sinar gamma adalah foton yang mempunyai energi tinggi (frekuensi tinggi). Sinar gamma ini yang selanjutnya berjalan keluar inti melalui lapisan-lapisan atmosfer matahari (sebagian energinya diserap oleh-oleh atom selama tumbukan) sehingga saat meninggalkan lapisan terluar matahari energinya sangat-sangat berkurang, menjadi foton energi rendah. Lapisan berikutnya adalah Solar Envelope sebelah luar inti matahari maka lapisan yang disebut "radiative envelope". Yang dikelilingi apa yang disebut lapisan "convective envelope". Temperatur di sini sekitar 4 juta Kelvin, dengan rapat massa lapisan solar envelope sangat-sangat lebih ringan dibanding core. Core mengambil 40% seluruh massa matahari dan hanya menempati 10% volume matahari. Solar envelope mengambil 40% massa matahari dan menempati 90% volume matahari. Kemudian ada Photosphere zone dari mana sinar matahari memencar dan tampak kelihatan dari bumi. Photosphere adalah lapisan tipis gas bertekanan rendah yang mengelilingi envelope. Tebalnya hanya beberapa ratus kilometer dengan suhu 6000 °K. Saat gerhana matahari (eclipse) kadang dapat diamati ada lingkaran merah yang mengelilingi permukaan luar matahari. Ini adalah chromospheres dan lingkaran merah itu berasal dari melimpahnya unsur hidrogen di sana. Temperatur di lapisan chromospheres namun demikian 7000 K yang mana ini lebih tinggi dari lapisan photosphere. Lapisan paling luar matahari adalah corona. Hanya dapat dilihat pada saat gerhana. Suhu corona lebih tinggi dari lapisan sebelah dalam, mencapai 1 juta Kelvin atau lebih sekitar 3 juta Kelvin. Jadi distribusi temperatur dalam matahari dari core ke arah luar adalah menurun sampai lapisan photosphere dan kemudian naik lagi. Ada banyak teori berusaha menerangkan ini namun tak satupun terbukti. Bintang adalah benda langit yang masif, sebuah bola plasma raksasa yang menyala. Bintang (star) bersama-sama membentuk galaksi, dan kesemuanya bersama-sama benda-benda langit yang lain seperti planet, dan juga ruang antara, membentuk alam semesta (jagat raya atau universe). Dari definisi di atas maka matahari adalah sebuah bintang, dan ini adalah bintang terdekat ke planet kita bumi. Bintang tampak menyala karena dari hasil reaksi inti fusi maka sejumlah besar energi dilepas dalam bentuk radiasi dan menyebar ke segala penjuru di antaranya dalam bentuk cahaya tampak sehingga bisa kita lihat. Ahli astronomi menggunakan istilah khusus untuk menyatakan tingkat terang bintang (brightness). Istilah yang digunakan adalah "magnitude".



Daftar Pustaka

* Gupta S.L, Gupta S. (2006). ITT Physics Vol II. India: Jai Prakash Publications.
* Arya, A.P. (1979). Introductory College Physics. Macmilan Publishing Co., Inc.
* Halpern, A. (1988). Physics: Schaum's Solved Problems Series, McGraw-Hill Book Company.
* Young & Freedman. (2004) Fisika Universitas. Erlangga.
* http://www.physics.upenn.edu/courses/gladney/phys151/lectures/lecture_apr_14_2003.shtml
* http://www.leisa.info/index.php?url=article-details.tpl&p[_id]=75301
* www.gunn.pausd.org
* http://www.solarviews.com/eng/sun.ht
* http://www.eoearth.org/article/Solar_radiation
* En.wikipedia.org
* http://fusedweb.pppl.gov/CPEP/Chart_Pages/5.Plasmas/SunLayers.html
* http://darkskyinstitute.org/sun.html
* http://www.windows.ucar.edu/tour/link=/sun/solar_activity.html
* http://en.wikipedia.org/wiki/Solar_variation
* http://en.wikipedia.org/wiki/Star
* http://www.telescope.org/nuffield/pas/research/res3.html
* http://www.windows.ucar.edu/tour/link=/the_universe/Stars/magnitude_scale.html
* http://www.asms.net/rtc/199697/InKyungKim.html
* http://csep10.phys.utk.edu/astrir62/lect/
* http://www.splung.com/content/sid/7/page/magnitude
* homepage.mac.com/kvmagruder/bcp/instruments/telescope/index.htm - 25k
* http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/hframe.html


MODUL 6
Kelistrikan

Kegiatan Belajar 1: Dasar-dasar Kelistrikan
Rangkuman





Kegiatan Belajar 2: Peralatan Listrik


Rangkuman

Tipler, P.A. (1991). Physics for Scientist and Engineers. Third Edition. California: Worth Publisher Inc.

Sears, F.W. & Zemansky, M.W. (1964). University Physics. New York: Addison-Wesley Publishing Company.

Young, H.D. & Freedman R.A. (2000). University Physics. Tenth Edition. New York: Addison-Wesley Longman Inc.

Halliday, D. & Resnick, R. (1978). Physics. Third Edition. New York: John Wiley & Sons.

Suryana, D. (2002). Belajar Aktif Fisika untuk SLTP Kelas 3. Depdiknas: Balai Pustaka.

Daftar Pustaka

*
*

MODUL 7
Kemagnetan dan Dasar-dasar Elektronika

Kegiatan Belajar 1:
Rangkuman

1. Berdasarkan kemampuannya menarik benda lain, suatu benda dapat digolongkan menjadi magnet dan bukan magnet.Benda magnet digolongkan menjadi tiga yaitu feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
2. Beberapa contoh penggunaan elektromagnet adalah: bel listrik, alat pengangkat logam, pesawat telepon, dll.
3. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu cara menggosok, cara elektromagnet, dan cara induksi.
4. Setiap magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu utara dan selatan. Kutub senama jika didekatkan akan tolak-menolak, sementara kutub tak senama akan tarik-menarik.
5. Medan magnet adalah suatu daerah sekitar magnet di mana pengaruh magnet masih dapat dirasakan benda lain. Medan magnet diilustrasikan dengan garis-garis gaya/medan magnet.
6. Bumi memilik sifat magnet, di mana kutub utara magnet bumi berada di dekat kutub selatan geografis bumi, dan sebaliknya untuk kutub selatan magnet bumi berada dekat kutub utara geografis bumi.
7. Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh penyimpangan arah utara-selatan kutub magnet jarum kompas terhadap arah utara selatan geografis bumi.
8. Sudut inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kemiringan antara jarum kompas dengan garis mendatar permukaan bumi.
9. Di sekitar penghantar berarus listrik terdapat medan magnet, yang arahnya dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan.
10. Induksi elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya listrik akibat adanya perubahan fluks magnet. Arus dan tegangan listrik yang ditimbulkan disebut arus induksi dan ggl induksi.
11. Contoh penggunaan induksi elektromagnetik adalah: generator arus ac, generator arus dc, dan transformator.
12. Transformator adalah alat untuk mengubah tegangan listrik.

*



Kegiatan Belajar 2: Dasar-dasar Elektronika dan Radio
Rangkuman

1. Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat.
2. Komponen dasar elektronika terdiri dari komponen aktif (misalnya dioda dan transistor) dan pasif (misalnya resistor, kapasitor, dan induktor).
3. Resistor berfungsi sebagai pembatas arus. Kapasitor untuk menyimpan energi atau muatan listrik, dan induktor berfungsi untuk menyimpan energi magnet atau mengubah energi listrik menjadi magnet dan sebaliknya. Dioda berfungsi sebagai penyearah arus, sementara transistor digunakan sebagai penguat arus listrik.
4. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor.
5. Ada dua jenis bahan semikonduktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik.
6. Ada dua tipe semikonduktor ekstrinsik, yaitu tipe p dan tipe n. dioda dan transistor merupakan kombinasi dari tipe-tipe semikonduktor ini.
7. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium dalam perambatannya.
8. Gelombang radio merupakan gelombang elektromagnetik yang biasa digunakan untuk komunikasi radio.
9. Pesawat radio pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu pesawat pemancar dan pesawat penerima radio.
10. Fungsi kerja dari pesawat pemancar radio adalah mengubah gelombang audio menjadi gelombang ektromagnetik. Sementara pesawat penerima radio berfungsi mengubah gelombang elektromagnetik menjadi gelombang audio atau suara.



Daftar Pustaka
o Tipler, P.A. (1991). Physics for Scientist and Engineers. Third Edition. California: Worth Publisher Inc.
o Young, H.D. & Freedman R.A. (2000). University Physics. Tenth Edition. New York: Addison-Wesley Longman Inc.
o Halliday, D. & Resnick, R. (1978). Physics. Third Edition. New York: John Wiley & Sons.
o D. Suryanya. (2002). Belajar Aktif Fisika (Untuk SMP Kelas 3), DEPDIKNAS.
o http://en.wikipedia.org/
o http://www_electroniclab_com - main page.htm

MODUL 8
Bumi

Kegiatan Belajar 1: Bumi
Rangkuman
Beberapa bukti menunjukkan bahwa bumi berbentuk bulat. Salah satu bukti bahwa bumi bulat adalah hasil pengamatan dari pesawat ruang angkasa dan satelit yang menunjukkan bahwa bumi berbentuk bulat. Namun hasil pengukuran yang teliti menunjukkan bahwa bumi tidaklah berbentuk bulat sempurna melainkan agak pepat di kedua kutubnya dan agak menggembung di sekitar khatulistiwa. Hal ini akibat dari rotasi bumi pada porosnya sejak awal pembentukannya. Beberapa ukuran fisik bumi di antaranya adalah garis tengah ekuator bumi adalah 12.757 km, garis tengah kutub bumi adalah 12.714 km, volume bumi adalah sekitar 108,3 1010 km3, keliling bumi adalah sekitar 40 103 km, massa bumi sekitar 6,0x10 pangkat 24 kg, dan massa jenis bumi sekitar 5,5 x 103 kg m³
Planet bumi terdiri dari bola-bola konsentris yang dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Mantel bumi terdiri dari dua bagian yaitu mantel atas dan mantel bawah yang dipisahkan oleh lapisan peralihan. Lapisan batuan bumi yang paling luar dengan ketebalan rata-rata 1.200 km disebut dengan lithosfer. Lapisan lithosfer pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2. Pada lithosfer terdapat tiga jenis batuan yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf). Diawali dari magma yang terdapat di dalam bumi, ketiga jenis batuan tersebut membentuk suatu siklus yang disebut dengan siklus batuan.
Bumi memiliki berbagai keadaan morfologi (bentuk) permukaan akibat dari adanya tenaga geologi. Tenaga geologi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen memiliki sifat membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari permukaan bumi dan bersifat merusak bentuk permukaan bumi yang telah dibangun oleh tenaga endogen. Secara umum tenaga eksogen berasal dari atmosfer, air, dan berbagai jenis organisme. Beberapa proses yang terjadi akibat tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengikisan, dan pengendapan.



Kegiatan Belajar 2: Atmosfer dan Hidrosfer
Rangkuman
Atmosfer adalah lapisan udara yang melingkupi bumi. Lapisan udara atmosfer terdiri dari beberapa gas yang merupakan unsur-unsur dan senyawa kimia. Atmosfer bumi tersusun atas beberapa lapisan dan masing-masing lapisan dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Lapisan-lapisan atmosfer terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, exosfer. Batas antar masing-masing lapisan dinamai dengan tropopause, stratopause, mesopause, thermopause dan exobase. Temperatur udara pada masing-masing lapisan berubah terhadap ketinggian.
Hujan, angin, temperatur, kelembaban, dan tekanan udara akan menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu daerah. Keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat disebut dengan cuaca. Keadaan umum kondisi cuaca dari hari ke hari dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama dan meliputi wilayah yang luas akan membentuk iklim. Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Unsur-unsur iklim sama dengan unsur-unsur cuaca yaitu temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, hujan, dan sejenisnya yang di rata-rata dalam waktu yang lama. Iklim dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis tergantung pada tinjauan yang dilakukan.
Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi muka bumi. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi membentuk samudra, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap dan sejenisnya. Rangkaian perubahan air, baik mengenai posisi geografis maupun wujud fisisnya akan membentuk suatu daur yang disebut daur hidrologi. Pemanasan air samudra oleh sinar matahari merupakan kunci agar proses daur atau siklus hidrologi dapat berjalan secara kontinu.
Perairan darat adalah sejumlah massa air yang terdapat di daratan, di bawah permukaan bumi, yang tergenang, dan yang mengalir di permukaan bumi. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, air tanah, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Selain perairan darat, hidrosfer juga mencakup kajian perairan laut. Perairan laut merupakan bagian dari hidrosfer yang paling besar.



Daftar Pustaka
o Bambang NM., dan Suhandini, P. (2004). Geografi 1. Solo: Tiga Serangkai.
o Boehm, Richard. (1984). World Geography, third Edition. USA: Mc.Graw Hill.
o Bowles, J. E. Dan Hainim, J. K. (1984). Physical and Geotechnical Properties of Soils, Second Edition. USA: Mc.Graw Hill.
o Gubbins, D. (1990). Seismology and Plate Tectonics. Cambridge: Cambridge University Press.
o Gunawan, T., dkk. (2004). Fakta dan Konsep Geografi 1. Bandung: Ganeca Exact.
o Khalim, A., Subagya, H. Dan Taranggono, A. (2003). Sains Fisika. Jakarta: Bumi Aksara.
o Marbun. (1982). Kamus Geografi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
o Philip D. Thompson, Robert O'Brien. (1983). Weather. USA: Time Life Book Inc.
o Santoso, D. (2002). Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: ITB.
o Sheriff, R. E. (2002). Encyclopedic Dictionary of Applied Geophysics, Oklahoma: SEG.
o Tanudidjaja, M. M. (1994). Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
o Tjasyono, B. (1999). Klimatologi Umum. Bandung: FMIPA - ITB.
o Tjasyono, B. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
o http://www.geografiana.com/
o http://www.windows.ucar.edu/
o www.lablink.or.id/Hidro/
o http://www.e-dukasi.net/
o http://geology.wr.usgs.gov/
MODUL 9
SISTEM TATA SURYA

Kegiatan Belajar 1: Tata Surya
Rangkuman

*


Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut dengan matahari sebagai pusat dari sistem yang dikelilingi oleh planet-planet beserta satelit-satelitnya, komet, meteor, asteroid. Planet adalah benda langit anggota tata surya yang tidak memancarkan cahaya sendiri tetapi cahaya yang dipancarkan planet merupakan pantulan dari cahaya matahari. Planet-planet mengitari matahari dengan menempuh lintasan (orbit) tertentu berbentuk elips. Karena orbit planet berbentuk elips maka suatu saat planet dapat berada pada posisi yang paling dekat dengan matahari (perihelium) maupun berada pada posisi paling jauh dengan matahari (aphelium). Beberapa teori telah dikemukakan untuk menjelaskan tentang asal-usul tata surya, di antaranya adalah teori Kant-Laplace, teori planetesimal, teori pasang surut, teori bintang kembar, dan teori kondensasi proto planet. Dari berbagai teori tersebut, secara umum ada dua golongan besar teori yang memperkirakan terjadinya tata surya. Pertama bahwa tata surya berasal dari matahari yang sebagian materinya terlepas dan menjadi planet-planet serta satelit-satelit. Kedua, tata surya berasal dari kabut asal. Sistem tata surya terdiri dari matahari dengan anggotanya berupa planet-planet beserta satelit-satelitnya, komet, meteor, dan planetoid. Matahari merupakan pusat dari susunan tata surya dengan planet-planet beserta satelit-satelitnya, komet, meteor, planetoid bergerak mengelilinginya. Planet-planet anggota sistem tata surya terdiri dari delapan planet yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Masing-masing planet memiliki satelit alamiah yang bergerak mengelilinginya. Matahari sebagai pusat tata surya merupakan bintang yang terdekat dengan bumi. Matahari memancarkan cahaya yang sumbernya berasal dari berbagai reaksi fusi yang terdapat dalam matahari. Matahari melakukan gerak rotasi dengan kecepatan rotasi dapat ditentukan pada saat terjadi noda-noda matahari. Penyusun matahari terdiri dari Hidrogen, Helium, Oksigen, Karbon, Besi, Belerang, Neon, Nitrogen, Silikon, dan Magnesium. Matahari tersusun atas empat lapisan, yaitu inti, fotosfer, kromosfer, dan korona. Beberapa aktivitas gangguan yang terjadi pada matahari di antaranya adalah noda matahari, granula, fakula, prominensa (lidah api matahari), dan flare.

*



Kegiatan Belajar 2: Gerak Edar Bumi, Bulan, dan Satelit Ruang Angkasa
Rangkuman
Bumi berevolusi terhadap matahari memerlukan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Selama revolusinya, sumbu bumi selalu condong atau miring membentuk sudut 23,5o terhadap garis yang tegak lurus bidang orbit atau ekliptika. Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan gerak semu tahunan matahari, perubahan lamanya siang dan malam, perubahan musim, dan terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari waktu ke waktu. Pada saat melakukan revolusi, bumi melakukan gerak rotasi dengan periode rotasi 23 jam 56 menit 4,09 detik. Rotasi bumi pada porosnya mengakibatkan peredaran semu harian benda langit, pergantian siang dan malam, perbedaan waktu dan percepatan gravitasi di muka bumi, pembelokan arah angin dan arus laut.
Bulan adalah satu-satunya satelit alamiah yang mengitari bumi. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu gerakan rotasi, gerakan mengelilingi bumi, dan bersama-sama bumi bergerak mengelilingi matahari. Karena gerak bulan mengelilingi bumi mengakibatkan setengah muka bulan yang menghadap bumi mendapat sinar matahari dengan keadaan yang berbeda-beda sehingga bulan nampak dari bumi dengan bentuk yang berbeda-beda dan disebut dengan fase bulan. Fase bulan sejalan dengan aspek bulan, yaitu kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Beberapa aspek bulan yang mudah diamati adalah konjungsi, oposisi, dan kuarter. Selain satelit alamiah bulan, terdapat satelit buatan yaitu pesawat antariksa tak berawak yang mengorbit bumi dengan mengemban misi tertentu. Beberapa satelit buatan yang mengorbit bumi di antaranya adalah satelit komunikasi, satelit cuaca, satelit navigasi, satelit penelitian, satelit militer, dan satelit Hubble.
Gerhana bulan terjadi pada saat orbit bulan memotong orbit bumi selama bulan purnama. Ketika bulan seluruhnya masuk ke dalam umbra bumi maka akan terjadi gerhana total. Jika hanya sebagian bulan saja yang masuk ke dalam umbra bumi maka akan terjadi gerhana sebagian. Jika bulan seluruhnya berada dalam penumbra bumi, maka akan terjadi gerhana penumbra. Sedangkan gerhana matahari terjadi ketika orbit bulan memotong orbit bumi dengan bulan terletak pada simpul atau setidak-tidaknya dekat dengan simpul selama bulan baru dan terjadi pada siang hari sehingga umbra atau penumbra bulan akan menutupi sebagian kecil permukaan bumi. Terdapat tiga macam gerhana matahari, yaitu gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin.
Kemajuan teknologi telah membawa manusia pada kegiatan eksplorasi angkasa luar. Berbagai jenis pesawat dikirimkan ke angkasa luar dalam rangka berbagai misi. Salah satu tonggak dari pemanfaatan ruang angkasa adalah pembangunan stasiun angkasa luar internasional yang dinamakan ISS - Internasional Space Station.



Daftar Pustaka
o Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum 2004 SMP; Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Siswa SMP, Jakarta: Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Dirjen Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.
o Dirdjosoemarto, S. (1986). Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta: Karunika.
o Kanginan, M. (2004). Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga.
o Khalim, A., Subagya, H. dan Taranggono, A. (2003). Sains Fisika. Jakarta: Bumi Aksara.
o Moche, D. L. (1981). Astronomy, a Self Teaching Guide. New York: John Willey & Sons.
o Press, F., dkk. (1986). Earth. New York: W.H. Freeman and Company.
o Rusyanto, S. (1997). Pengantar Astronomi. Malang: IKIP Malang.
o Salladien, S. dan Djuhari. (1984). Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa, Surabaya: Bina Ilmu.
o Tanudidjaja, M. M. (1994). Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
o Tjasyono, B. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Internet :
o http://en.wikipedia.org/
o http://www.as.itb.ac.id/
o http://dhani.singcat.com/
o http://www.mreclipse.com/

0 komentar:

Posting Komentar